Cara Mengatasi Perbedaan Pola Asuh Kakek/Nenek dengan Pola Asuh Kita Terhadap Anak_Theresia Ceti Prameswari Psi, seorang psikolog dari LPTUI mengatakan bahwa pola asuh itu bersifat prinsipil. Maksudnya tidak ada pola asuh yang salah karena setiap orangtua pasti tidak ingin menjerumuskan anaknya. Meskipun demikian, setiap orangtua tentunya memiliki cara yang berbeda dalam menerapkan pola asuh anak. Jika hanya ada satu pola pengasuhan maka kecil kemungkinan masalah yang timbul. Namun bagaimana jika dalam sebuah rumah ada dua pola pengasuhan, seperti yang terjadi pada Anda yang masih tinggal di rumah orangtua maupun mertua.Orangtua ingin mengasuh anaknya sendiri sedangkan kakek dan nenek ingin turut ikut campur dalam mengasuh cucu mereka juga. Masing-masing ingin berperan mendapat pengakuan dari anak bagi orangtua dan pengakuan dari cucu bagi kakek/nenek. Hal ini tentunya akan menimbulkan perselisihan jika tidak diatasi dengan cara yang bijak.Cara mengatasi perbedaan pola asuh kakek/nenek dengan pola asuh kita terhadap anak.Cara Mengatasi Perbedaan Pola Asuh Kakek/Nenek dengan Pola Asuh Kita Terhadap Anak1. Ajaklah kakek dan nenek untuk berkompromi tentang tujuan pola asuh yang akan Anda terapkan.Langkah yang pertama yang harus Anda lakukan ketika menyikapi kondisi perbedaan pola asuh adalah dengan melakukan kompromi dengan kakek dan nenek. Anda sebagai anak mereka sebelumnya tentu sudah mengetahui bagaimana pola asuh orang tua anda.Nah jika terjadi perbedaan dengan kondisi yang Anda alami, berilah pemahaman tentang cara yang ingin Anda terapkan beserta tujuan yang ingin Anda capai ketika menerapkan sebuah perlakuan kepada anak anda.2. Jika bersinggungan dengan permasalahan, galilah sebanyak mungkin informasi ilmiah yang mendukung pendapat Anda.Langkah selanjutnya adalah Anda kemukakanlah alasan Anda secara logis mengapa Anda memiliki pemikiran yang berbeda dengan pola asuh yang diterapkan oleh kakek dan nenek. Disini tentunya Anda harus terlebih dahulu menggali banyak informasi dan pengalaman nyata yang sudah Anda temukan yang mendukung pola asuh yang Anda terapkan.3. Jika Anda merasa itu adalah hal yang benar, Anda harus berani berbicara kepada kakek dan nenek untuk mengatakan pendapat Anda dengan cara yang baik.Kakek nenek adalah kedua orang tua yang sepatutnya harus Anda hormati. Karena itu ketika menyampaikan pendapat Anda kemukakanlah dengan cara yang baik agar mereka tidak tersinggung dan tetap merasa dihargai.4. Saringlah pendapat dengan cara obyektif baik dan buruknya.Saat melakukan kompromi, Anda juga harus memandang sebuah kondisi dari berbagai sudut pandang. Perhatikanlah baik dan buruknya. Dengarkanlah pendapat dari orang tua terlebih dahulu dan ambillah kebaikan dari ajaran mereka kemudian sampaikan ajaran yang kurang cocok dan resiko yang mungkin terjadi di masa depan.5. Hindarilah mendebat kakek/Nenek di hadapan anak.Ketika terjadi selisih paham, hindarilah mendebat kakek/nenek di hadapan anak karena anak adalah seorang pengamat yang jeli. Hal itu pun bisa menyinggung perasaan kakek/nenek dan membuat mereka malu dan itu merupakan perbuatan yang tidak bijak.6. Buatlah pertemuan anggota secara teratur dengan melibatkan kakek dan nenek.Lakukanlah pertemuan keluarga yang melibatkan kakek nenek secara teratur. Di usia yang sudah senja, tentunya kakek dan nenek mengingikan kasih sayang dari anak dan cucunya. Jadi meskipun Anda sudah memiliki keluarga sendiri, jangan sampai mengabaikan orang tua anda.7. Gambarkanlah kakek dan nenek Anda sebagai figur orang tua Anda yang baik.Saat bersama dengan anak, ceritakanlah kisah-kisah membanggakan yang Anda alami bersama orang tua anda. Gambarkanlah bahwa kakek dan nenek adalah figur yang baik bagi Anda dan Anda menginginkan anak Anda bisa mencontoh hal tersebut ke depannya.8. Meskipun ada perbedaan pengasuhan, tetaplah untuk memberikan waktu kepada kakek dan nenek untuk mengasuh cucunya.Meskipun terjadi beda pengasuhan, hendaknya Anda bersikap bijak dengan tetap memberikan waktu kebersamaan bagi kakek nenek untuk mengasuh cucu mereka.Nah demikian, beberapa cara mengatasi perbedaan pola asuh kakek/nenek dengan pola asuh kita terhadap anak. Jangan biarkan perbedaan pola asuh menyebabkan hubungan Anda bersama kedua orang tua Anda yang sebelumnya harmonis menjadi renggang. Semoga bermanfaat
Cara Mengatasi Perbedaan Pola Asuh Kakek/Nenek dengan Pola Asuh Kita Terhadap Anak_Theresia Ceti Prameswari Psi, seorang psikolog dari LPTUI mengatakan bahwa pola asuh itu bersifat prinsipil. Maksudnya tidak ada pola asuh yang salah karena setiap orangtua pasti tidak ingin menjerumuskan anaknya. Meskipun demikian, setiap orangtua tentunya memiliki cara yang berbeda dalam menerapkan pola asuh anak. Jika hanya ada satu pola pengasuhan maka kecil kemungkinan masalah yang timbul. Namun bagaimana jika dalam sebuah rumah ada dua pola pengasuhan, seperti yang terjadi pada Anda yang masih tinggal di rumah orangtua maupun mertua.
Orangtua ingin mengasuh anaknya sendiri sedangkan kakek dan nenek ingin turut ikut campur dalam mengasuh cucu mereka juga. Masing-masing ingin berperan mendapat pengakuan dari anak bagi orangtua dan pengakuan dari cucu bagi kakek/nenek. Hal ini tentunya akan menimbulkan perselisihan jika tidak diatasi dengan cara yang bijak.
Cara mengatasi perbedaan pola asuh kakek/nenek dengan pola asuh kita terhadap anak.
1. Ajaklah kakek dan nenek untuk berkompromi tentang tujuan pola asuh yang akan Anda terapkan.
Langkah yang pertama yang harus Anda lakukan ketika menyikapi kondisi perbedaan pola asuh adalah dengan melakukan kompromi dengan kakek dan nenek. Anda sebagai anak mereka sebelumnya tentu sudah mengetahui bagaimana pola asuh orang tua anda.
Nah jika terjadi perbedaan dengan kondisi yang Anda alami, berilah pemahaman tentang cara yang ingin Anda terapkan beserta tujuan yang ingin Anda capai ketika menerapkan sebuah perlakuan kepada anak anda.
2. Jika bersinggungan dengan permasalahan, galilah sebanyak mungkin informasi ilmiah yang mendukung pendapat Anda.
Langkah selanjutnya adalah Anda kemukakanlah alasan Anda secara logis mengapa Anda memiliki pemikiran yang berbeda dengan pola asuh yang diterapkan oleh kakek dan nenek. Disini tentunya Anda harus terlebih dahulu menggali banyak informasi dan pengalaman nyata yang sudah Anda temukan yang mendukung pola asuh yang Anda terapkan.
3. Jika Anda merasa itu adalah hal yang benar, Anda harus berani berbicara kepada kakek dan nenek untuk mengatakan pendapat Anda dengan cara yang baik.
Kakek nenek adalah kedua orang tua yang sepatutnya harus Anda hormati. Karena itu ketika menyampaikan pendapat Anda kemukakanlah dengan cara yang baik agar mereka tidak tersinggung dan tetap merasa dihargai.
4. Saringlah pendapat dengan cara obyektif baik dan buruknya.
Saat melakukan kompromi, Anda juga harus memandang sebuah kondisi dari berbagai sudut pandang. Perhatikanlah baik dan buruknya. Dengarkanlah pendapat dari orang tua terlebih dahulu dan ambillah kebaikan dari ajaran mereka kemudian sampaikan ajaran yang kurang cocok dan resiko yang mungkin terjadi di masa depan.
5. Hindarilah mendebat kakek/Nenek di hadapan anak.
Ketika terjadi selisih paham, hindarilah mendebat kakek/nenek di hadapan anak karena anak adalah seorang pengamat yang jeli. Hal itu pun bisa menyinggung perasaan kakek/nenek dan membuat mereka malu dan itu merupakan perbuatan yang tidak bijak.
6. Buatlah pertemuan anggota secara teratur dengan melibatkan kakek dan nenek.
Lakukanlah pertemuan keluarga yang melibatkan kakek nenek secara teratur. Di usia yang sudah senja, tentunya kakek dan nenek mengingikan kasih sayang dari anak dan cucunya. Jadi meskipun Anda sudah memiliki keluarga sendiri, jangan sampai mengabaikan orang tua anda.
7. Gambarkanlah kakek dan nenek Anda sebagai figur orang tua Anda yang baik.
Saat bersama dengan anak, ceritakanlah kisah-kisah membanggakan yang Anda alami bersama orang tua anda. Gambarkanlah bahwa kakek dan nenek adalah figur yang baik bagi Anda dan Anda menginginkan anak Anda bisa mencontoh hal tersebut ke depannya.
8. Meskipun ada perbedaan pengasuhan, tetaplah untuk memberikan waktu kepada kakek dan nenek untuk mengasuh cucunya.
Meskipun terjadi beda pengasuhan, hendaknya Anda bersikap bijak dengan tetap memberikan waktu kebersamaan bagi kakek nenek untuk mengasuh cucu mereka.
Nah demikian, beberapa cara mengatasi perbedaan pola asuh kakek/nenek dengan pola asuh kita terhadap anak. Jangan biarkan perbedaan pola asuh menyebabkan hubungan Anda bersama kedua orang tua Anda yang sebelumnya harmonis menjadi renggang. Semoga bermanfaat
Orangtua ingin mengasuh anaknya sendiri sedangkan kakek dan nenek ingin turut ikut campur dalam mengasuh cucu mereka juga. Masing-masing ingin berperan mendapat pengakuan dari anak bagi orangtua dan pengakuan dari cucu bagi kakek/nenek. Hal ini tentunya akan menimbulkan perselisihan jika tidak diatasi dengan cara yang bijak.
Cara mengatasi perbedaan pola asuh kakek/nenek dengan pola asuh kita terhadap anak.
Cara Mengatasi Perbedaan Pola Asuh Kakek/Nenek dengan Pola Asuh Kita Terhadap Anak
1. Ajaklah kakek dan nenek untuk berkompromi tentang tujuan pola asuh yang akan Anda terapkan.
Langkah yang pertama yang harus Anda lakukan ketika menyikapi kondisi perbedaan pola asuh adalah dengan melakukan kompromi dengan kakek dan nenek. Anda sebagai anak mereka sebelumnya tentu sudah mengetahui bagaimana pola asuh orang tua anda.
Nah jika terjadi perbedaan dengan kondisi yang Anda alami, berilah pemahaman tentang cara yang ingin Anda terapkan beserta tujuan yang ingin Anda capai ketika menerapkan sebuah perlakuan kepada anak anda.
2. Jika bersinggungan dengan permasalahan, galilah sebanyak mungkin informasi ilmiah yang mendukung pendapat Anda.
Langkah selanjutnya adalah Anda kemukakanlah alasan Anda secara logis mengapa Anda memiliki pemikiran yang berbeda dengan pola asuh yang diterapkan oleh kakek dan nenek. Disini tentunya Anda harus terlebih dahulu menggali banyak informasi dan pengalaman nyata yang sudah Anda temukan yang mendukung pola asuh yang Anda terapkan.
3. Jika Anda merasa itu adalah hal yang benar, Anda harus berani berbicara kepada kakek dan nenek untuk mengatakan pendapat Anda dengan cara yang baik.
Kakek nenek adalah kedua orang tua yang sepatutnya harus Anda hormati. Karena itu ketika menyampaikan pendapat Anda kemukakanlah dengan cara yang baik agar mereka tidak tersinggung dan tetap merasa dihargai.
4. Saringlah pendapat dengan cara obyektif baik dan buruknya.
Saat melakukan kompromi, Anda juga harus memandang sebuah kondisi dari berbagai sudut pandang. Perhatikanlah baik dan buruknya. Dengarkanlah pendapat dari orang tua terlebih dahulu dan ambillah kebaikan dari ajaran mereka kemudian sampaikan ajaran yang kurang cocok dan resiko yang mungkin terjadi di masa depan.
5. Hindarilah mendebat kakek/Nenek di hadapan anak.
Ketika terjadi selisih paham, hindarilah mendebat kakek/nenek di hadapan anak karena anak adalah seorang pengamat yang jeli. Hal itu pun bisa menyinggung perasaan kakek/nenek dan membuat mereka malu dan itu merupakan perbuatan yang tidak bijak.
6. Buatlah pertemuan anggota secara teratur dengan melibatkan kakek dan nenek.
Lakukanlah pertemuan keluarga yang melibatkan kakek nenek secara teratur. Di usia yang sudah senja, tentunya kakek dan nenek mengingikan kasih sayang dari anak dan cucunya. Jadi meskipun Anda sudah memiliki keluarga sendiri, jangan sampai mengabaikan orang tua anda.
7. Gambarkanlah kakek dan nenek Anda sebagai figur orang tua Anda yang baik.
Saat bersama dengan anak, ceritakanlah kisah-kisah membanggakan yang Anda alami bersama orang tua anda. Gambarkanlah bahwa kakek dan nenek adalah figur yang baik bagi Anda dan Anda menginginkan anak Anda bisa mencontoh hal tersebut ke depannya.
8. Meskipun ada perbedaan pengasuhan, tetaplah untuk memberikan waktu kepada kakek dan nenek untuk mengasuh cucunya.
Meskipun terjadi beda pengasuhan, hendaknya Anda bersikap bijak dengan tetap memberikan waktu kebersamaan bagi kakek nenek untuk mengasuh cucu mereka.
Nah demikian, beberapa cara mengatasi perbedaan pola asuh kakek/nenek dengan pola asuh kita terhadap anak. Jangan biarkan perbedaan pola asuh menyebabkan hubungan Anda bersama kedua orang tua Anda yang sebelumnya harmonis menjadi renggang. Semoga bermanfaat