Apa bahasa Jawanya naik?_Naik dalam bahasa Jawa ngapak bisa diterjemahkan/diartikan: munggah, nunggang, menek, dan manjat. Untuk bahasa Jawa, krama lugu/madyanya naik adalah minggah/numpak. Sedangkan bahasa Jawa, krama inggil/krama alusnya naik adalah nitih/minggah. Nah, agar kita lebih mengetahui kapan beberapa terjemahan naik tersebut tepat digunakan, mari kita bahas tentang penerapan bahasa Jawanya naik dalam suatu kalimat.Bahasa Jawanya Naik dan Contoh Penggunaannya dalam KalimatI. Bahasa Jawa ngapaknya naikA. Bahasa Jawanya ngapaknya naik adalah munggahContoh:1. Ahmad munggah amben ( Ahmad naik ke atas dipan)2. Ahmad munggah kelas ( Ahmad naik kelas)B. Bahasa Jawanya ngapaknya naik adalah nunggangBahasa Jawa ngapaknya naik yang berarti nunggang umumnya digunakan dalam kalimat yang hubungannya dengan naik kendaraan.Contoh:1. Budi nunggang pit ( Budi naik sepeda)2. Budi nunggang motor ( Budi nunggang sepeda motor)3. Budi nunggang perahu ( Budi naik prau )4. Budi nunggang mobil ( Budi naik mobil)C. Bahasa Jawa ngapaknya naik adalah manjatKata manjat umumnya digunakan ketika menaiki suatu tempat yang tinggi dan/atau melintasi jalan yang nanjak, baik naiknya dengan jalan kaki maupun dengan kendaraan.Contoh:1. Amir manjat gunung ( Amir naik gunung )2. Amir manjat meng tingkat lantai 3 ( Amir naik ke tingkat lantai 3)D. Bahasa Jawa ngapaknya naik adalah menekKata menek umumnya digunakan untuk menjelaskan naik pohon, tiang, menara, dll.Contoh:Budi menek wit pelem ( Budi naik pohon mangga )Budi menek/munggah payon umah ( Budi naik ke atap rumah )II. Bahasa Jawa, krama lugunya naik adalah numpakContoh:Iwan numpak sepedaIII. Bahasa Jawa, krama inggilnya naikA. Krama inggilnya naik adalah nitihContoh:Bapak nitih sepeda ( Ayah naik sepeda )B. Krama inggilnya naik adalah minggah/inggahContoh:Ahmad minggah kelas enem ( Ahmad naik kelas enam)Baca juga: Kamus Lengkap Bahasa Jawa Krama Inggil dari A sampai Z
Apa bahasa Jawanya naik?_Naik dalam bahasa Jawa ngapak bisa diterjemahkan/diartikan: munggah, nunggang, menek, dan manjat. Untuk bahasa Jawa, krama lugu/madyanya naik adalah minggah/numpak. Sedangkan bahasa Jawa, krama inggil/krama alusnya naik adalah nitih/minggah. Nah, agar kita lebih mengetahui kapan beberapa terjemahan naik tersebut tepat digunakan, mari kita bahas tentang penerapan bahasa Jawanya naik dalam suatu kalimat.
Bahasa Jawanya Naik dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
I. Bahasa Jawa ngapaknya naik
A. Bahasa Jawanya ngapaknya naik adalah munggah
Contoh:
1. Ahmad munggah amben ( Ahmad naik ke atas dipan)
2. Ahmad munggah kelas ( Ahmad naik kelas)
B. Bahasa Jawanya ngapaknya naik adalah nunggang
Bahasa Jawa ngapaknya naik yang berarti nunggang umumnya digunakan dalam kalimat yang hubungannya dengan naik kendaraan.
Contoh:
1. Budi nunggang pit ( Budi naik sepeda)
2. Budi nunggang motor ( Budi nunggang sepeda motor)
3. Budi nunggang perahu ( Budi naik prau )
4. Budi nunggang mobil ( Budi naik mobil)
C. Bahasa Jawa ngapaknya naik adalah manjat
Kata manjat umumnya digunakan ketika menaiki suatu tempat yang tinggi dan/atau melintasi jalan yang nanjak, baik naiknya dengan jalan kaki maupun dengan kendaraan.
Contoh:
1. Amir manjat gunung ( Amir naik gunung )
2. Amir manjat meng tingkat lantai 3 ( Amir naik ke tingkat lantai 3)
D. Bahasa Jawa ngapaknya naik adalah menek
Kata menek umumnya digunakan untuk menjelaskan naik pohon, tiang, menara, dll.
Contoh:
Budi menek wit pelem ( Budi naik pohon mangga )
Budi menek/munggah payon umah ( Budi naik ke atap rumah )
II. Bahasa Jawa, krama lugunya naik adalah numpak
Contoh:
Iwan numpak sepeda
III. Bahasa Jawa, krama inggilnya naik
A. Krama inggilnya naik adalah nitih
Contoh:
Bapak nitih sepeda ( Ayah naik sepeda )
B. Krama inggilnya naik adalah minggah/inggah
Contoh:
Ahmad minggah kelas enem ( Ahmad naik kelas enam)
Baca juga: Kamus Lengkap Bahasa Jawa Krama Inggil dari A sampai Z
Bahasa Jawanya Naik dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
I. Bahasa Jawa ngapaknya naik
A. Bahasa Jawanya ngapaknya naik adalah munggah
Contoh:
1. Ahmad munggah amben ( Ahmad naik ke atas dipan)
2. Ahmad munggah kelas ( Ahmad naik kelas)
B. Bahasa Jawanya ngapaknya naik adalah nunggang
Bahasa Jawa ngapaknya naik yang berarti nunggang umumnya digunakan dalam kalimat yang hubungannya dengan naik kendaraan.
Contoh:
1. Budi nunggang pit ( Budi naik sepeda)
2. Budi nunggang motor ( Budi nunggang sepeda motor)
3. Budi nunggang perahu ( Budi naik prau )
4. Budi nunggang mobil ( Budi naik mobil)
C. Bahasa Jawa ngapaknya naik adalah manjat
Kata manjat umumnya digunakan ketika menaiki suatu tempat yang tinggi dan/atau melintasi jalan yang nanjak, baik naiknya dengan jalan kaki maupun dengan kendaraan.
Contoh:
1. Amir manjat gunung ( Amir naik gunung )
2. Amir manjat meng tingkat lantai 3 ( Amir naik ke tingkat lantai 3)
D. Bahasa Jawa ngapaknya naik adalah menek
Kata menek umumnya digunakan untuk menjelaskan naik pohon, tiang, menara, dll.
Contoh:
Budi menek wit pelem ( Budi naik pohon mangga )
Budi menek/munggah payon umah ( Budi naik ke atap rumah )
II. Bahasa Jawa, krama lugunya naik adalah numpak
Contoh:
Iwan numpak sepeda
III. Bahasa Jawa, krama inggilnya naik
A. Krama inggilnya naik adalah nitih
Contoh:
Bapak nitih sepeda ( Ayah naik sepeda )
B. Krama inggilnya naik adalah minggah/inggah
Contoh:
Ahmad minggah kelas enem ( Ahmad naik kelas enam)
Baca juga: Kamus Lengkap Bahasa Jawa Krama Inggil dari A sampai Z