Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif dan Contoh-Contohnya_Ada berbagai macam metode pembelajaran yang telah dikembangkan dalam dunia pendidikan. Jika dahulu kegiatan belajar mengajar hanya didominasi oleh skema guru aktif dan murid pasif, sekarang kegiatan pembelajaran di kelas sudah didorong agar siswa menjadi aktif, sedangkan guru cenderung lebih pasif dari sebelumnya dan bersifat membimbing.Salah satu model yang bisa membuat keaktifan siswa meningkat adalah model pembelajaran kooperatif.A. Pengertian Model Pembelajaran KooperatifModel pebelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah sekumpulan strategi pembelajaran yang dirancang untuk mendidik siswa dalam bekerja sama dalam sebuah kelompok pembelajaran. Ada 3 tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu :1. Hasil Belajar AkademikMelalui model pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan akan menemukan pengetahuannya sendiri melalui kerjasama dan diskusi kelompok. Beberapa ahli dalam bidang pendidikan mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif ini unggul dipakai untuk memahami materi pelajaran yang sulit.Siswa dapat bekerjasama dan berdiskusi aktif untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh gurunya. Model pembelajaran kooperatif bisa menguntungkan siswa kelompok bawah maupun atas dengan kerjasama sharing pengetahuan.2. Penerimaan Terhadap KeberagamanKerjasama kelompok dengan anggota 2 atau lebih siswa bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis karakteristik anak. Mereka dituntut untuk bisa saling memahami dan mengesampingkan perbedaan baik ras, individu, budaya, kelas sosial, hingga kemampuan akademik dan mementingkan tujuan utama dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya. Keberagaman ini juga bisa menjadi modal dalam menyelesaikan tugas akademik.3. Pengembangan Keterampilan SosialKelompok belajar selalu dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak. hal ini bertujuan agar anak selain bisa cerdas dalam hal akademik juga memiliki kecerdasan sosial, sehingga siswa bisa bekerjasama dan berinteraksi dengan sesama siswa.B. Contoh Model Pembelajaran KooperatifAda berbagai jenis model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seperti :1. JigsawPada model pembelajaran jigsaw ini, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok asal dan kelompok ahli. Guru kemudian membagikan materi dan permsalahan yang akan dibahas untuk didiskusikan oleh kelompok asal. Masing-masing kelompok asal akan membahas topik permasalahan yang berbeda.Setelah itu, guru akan membentuk kelompok ahli. Masing-masing anggota dari kelompok asal akan berpencar dan membentuk kelompok ahli yang baru. Dalam kelompok ahli ini, masing-masing anggota akan memaparkan dan menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok asal sebelumnya. Setelah itu, kelompok ahli ini bisa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diperolehnya.2. Think-Pair-ShareThink-pair-share atau yang biasa disebut dengan TPS adalah sebuah model pembelajaran dimana ada 3 tahapan utama yang harus dijalani oleh siswa yaitu :Tahap pertama (Think) yaitu guru memancing siswa untuk berfikir tentang permasalahan yang ditanyakan oleh guru atau melakukan observasi awal. Tahap kedua (pair) yaitu siswa membentuk kelompok dan berdiskusi mengenai permasalahan akademik yang diberikan oleh guru sebelumnya. Tahap ketiga (Share) yaitu dimana kelompok-kelompok pair tadi akan mempresentasikan hasil pemikirannya di depan kelas. 3. Numbered Heads TogetherModel pembelajaran Number Heads Together ini dimulai dengan kegiatan numbering oleh guru kepada siswa. Kemudian siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah konsep yang akan dibahas. Guru kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok dan mereka harus berdiskusi untuk menemukan jawabannya.Langkah berikutnya, guru akan memanggil siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok. Mereka kemudian diberi kesempatan untuk memaparkan jawaban atas masalah yang telah dibahas sebelumnya.4. Group InvestigationGuru dan peserta didik pertama-tama akan mendiskusikan topik pembelajaran yang bisa dikembangkan dan menentukan metode penelitian yang cocok untuk memecahkan masalah.Setiap kelompok kemudian menginvestigasi atau menyelidiki topik yang telah didiskusikan sebelumnya. Mereka akan melalui berbagai tahap sistemik keilmuan seperti mengumpulkan data, analisis, sistesis, menarik kesimpulan, dan terakhir mempresentasikannya di depan kelas.Demikian ulasan yang bisa kami sampaikan terkait pengertian model pembelajaran kooperatif dan contoh-contohnya. Masih banyak contoh model pembelajaran kooperatif lain yang bisa diterapkan oleh guru kepada siswanya.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif dan Contoh-Contohnya_Ada berbagai macam metode pembelajaran yang telah dikembangkan dalam dunia pendidikan. Jika dahulu kegiatan belajar mengajar hanya didominasi oleh skema guru aktif dan murid pasif, sekarang kegiatan pembelajaran di kelas sudah didorong agar siswa menjadi aktif, sedangkan guru cenderung lebih pasif dari sebelumnya dan bersifat membimbing.
Salah satu model yang bisa membuat keaktifan siswa meningkat adalah model pembelajaran kooperatif.
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pebelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah sekumpulan strategi pembelajaran yang dirancang untuk mendidik siswa dalam bekerja sama dalam sebuah kelompok pembelajaran. Ada 3 tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu :
1. Hasil Belajar Akademik
Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan akan menemukan pengetahuannya sendiri melalui kerjasama dan diskusi kelompok. Beberapa ahli dalam bidang pendidikan mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif ini unggul dipakai untuk memahami materi pelajaran yang sulit.
Siswa dapat bekerjasama dan berdiskusi aktif untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh gurunya. Model pembelajaran kooperatif bisa menguntungkan siswa kelompok bawah maupun atas dengan kerjasama sharing pengetahuan.
2. Penerimaan Terhadap Keberagaman
Kerjasama kelompok dengan anggota 2 atau lebih siswa bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis karakteristik anak. Mereka dituntut untuk bisa saling memahami dan mengesampingkan perbedaan baik ras, individu, budaya, kelas sosial, hingga kemampuan akademik dan mementingkan tujuan utama dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya. Keberagaman ini juga bisa menjadi modal dalam menyelesaikan tugas akademik.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Kelompok belajar selalu dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak. hal ini bertujuan agar anak selain bisa cerdas dalam hal akademik juga memiliki kecerdasan sosial, sehingga siswa bisa bekerjasama dan berinteraksi dengan sesama siswa.
B. Contoh Model Pembelajaran Kooperatif
Ada berbagai jenis model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seperti :
1. Jigsaw
Pada model pembelajaran jigsaw ini, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok asal dan kelompok ahli. Guru kemudian membagikan materi dan permsalahan yang akan dibahas untuk didiskusikan oleh kelompok asal. Masing-masing kelompok asal akan membahas topik permasalahan yang berbeda.
Setelah itu, guru akan membentuk kelompok ahli. Masing-masing anggota dari kelompok asal akan berpencar dan membentuk kelompok ahli yang baru. Dalam kelompok ahli ini, masing-masing anggota akan memaparkan dan menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok asal sebelumnya. Setelah itu, kelompok ahli ini bisa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diperolehnya.
2. Think-Pair-Share
Think-pair-share atau yang biasa disebut dengan TPS adalah sebuah model pembelajaran dimana ada 3 tahapan utama yang harus dijalani oleh siswa yaitu :
Model pembelajaran Number Heads Together ini dimulai dengan kegiatan numbering oleh guru kepada siswa. Kemudian siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah konsep yang akan dibahas. Guru kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok dan mereka harus berdiskusi untuk menemukan jawabannya.
Langkah berikutnya, guru akan memanggil siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok. Mereka kemudian diberi kesempatan untuk memaparkan jawaban atas masalah yang telah dibahas sebelumnya.
4. Group Investigation
Guru dan peserta didik pertama-tama akan mendiskusikan topik pembelajaran yang bisa dikembangkan dan menentukan metode penelitian yang cocok untuk memecahkan masalah.
Setiap kelompok kemudian menginvestigasi atau menyelidiki topik yang telah didiskusikan sebelumnya. Mereka akan melalui berbagai tahap sistemik keilmuan seperti mengumpulkan data, analisis, sistesis, menarik kesimpulan, dan terakhir mempresentasikannya di depan kelas.
Demikian ulasan yang bisa kami sampaikan terkait pengertian model pembelajaran kooperatif dan contoh-contohnya. Masih banyak contoh model pembelajaran kooperatif lain yang bisa diterapkan oleh guru kepada siswanya.
Salah satu model yang bisa membuat keaktifan siswa meningkat adalah model pembelajaran kooperatif.
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pebelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah sekumpulan strategi pembelajaran yang dirancang untuk mendidik siswa dalam bekerja sama dalam sebuah kelompok pembelajaran. Ada 3 tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu :
1. Hasil Belajar Akademik
Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan akan menemukan pengetahuannya sendiri melalui kerjasama dan diskusi kelompok. Beberapa ahli dalam bidang pendidikan mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif ini unggul dipakai untuk memahami materi pelajaran yang sulit.
Siswa dapat bekerjasama dan berdiskusi aktif untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh gurunya. Model pembelajaran kooperatif bisa menguntungkan siswa kelompok bawah maupun atas dengan kerjasama sharing pengetahuan.
2. Penerimaan Terhadap Keberagaman
Kerjasama kelompok dengan anggota 2 atau lebih siswa bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis karakteristik anak. Mereka dituntut untuk bisa saling memahami dan mengesampingkan perbedaan baik ras, individu, budaya, kelas sosial, hingga kemampuan akademik dan mementingkan tujuan utama dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya. Keberagaman ini juga bisa menjadi modal dalam menyelesaikan tugas akademik.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Kelompok belajar selalu dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak. hal ini bertujuan agar anak selain bisa cerdas dalam hal akademik juga memiliki kecerdasan sosial, sehingga siswa bisa bekerjasama dan berinteraksi dengan sesama siswa.
B. Contoh Model Pembelajaran Kooperatif
Ada berbagai jenis model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seperti :
1. Jigsaw
Pada model pembelajaran jigsaw ini, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok asal dan kelompok ahli. Guru kemudian membagikan materi dan permsalahan yang akan dibahas untuk didiskusikan oleh kelompok asal. Masing-masing kelompok asal akan membahas topik permasalahan yang berbeda.
Setelah itu, guru akan membentuk kelompok ahli. Masing-masing anggota dari kelompok asal akan berpencar dan membentuk kelompok ahli yang baru. Dalam kelompok ahli ini, masing-masing anggota akan memaparkan dan menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok asal sebelumnya. Setelah itu, kelompok ahli ini bisa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diperolehnya.
2. Think-Pair-Share
Think-pair-share atau yang biasa disebut dengan TPS adalah sebuah model pembelajaran dimana ada 3 tahapan utama yang harus dijalani oleh siswa yaitu :
- Tahap pertama (Think) yaitu guru memancing siswa untuk berfikir tentang permasalahan yang ditanyakan oleh guru atau melakukan observasi awal.
- Tahap kedua (pair) yaitu siswa membentuk kelompok dan berdiskusi mengenai permasalahan akademik yang diberikan oleh guru sebelumnya.
- Tahap ketiga (Share) yaitu dimana kelompok-kelompok pair tadi akan mempresentasikan hasil pemikirannya di depan kelas.
Model pembelajaran Number Heads Together ini dimulai dengan kegiatan numbering oleh guru kepada siswa. Kemudian siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah konsep yang akan dibahas. Guru kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok dan mereka harus berdiskusi untuk menemukan jawabannya.
Langkah berikutnya, guru akan memanggil siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok. Mereka kemudian diberi kesempatan untuk memaparkan jawaban atas masalah yang telah dibahas sebelumnya.
4. Group Investigation
Guru dan peserta didik pertama-tama akan mendiskusikan topik pembelajaran yang bisa dikembangkan dan menentukan metode penelitian yang cocok untuk memecahkan masalah.
Setiap kelompok kemudian menginvestigasi atau menyelidiki topik yang telah didiskusikan sebelumnya. Mereka akan melalui berbagai tahap sistemik keilmuan seperti mengumpulkan data, analisis, sistesis, menarik kesimpulan, dan terakhir mempresentasikannya di depan kelas.
Demikian ulasan yang bisa kami sampaikan terkait pengertian model pembelajaran kooperatif dan contoh-contohnya. Masih banyak contoh model pembelajaran kooperatif lain yang bisa diterapkan oleh guru kepada siswanya.